Kamis, 13 November 2014

bnp2di

7 komentar:

  1. Selayang Pandang
    “ GLOBALISASI DUNIA “

    Dunia kini dalam atmosfir globalisasi dan demokrasi. Kata “ Globalisasi “ bersifat Multidimensional “, mengepresikan keterkaitan skala dunia dalam berbagai bidang masyarakat sipil dan pelayanannya, pengawasan oleh media, kekuatan legislatif, tata pemerintahan yang baik, otonomi dan desentralisasi kebijakan, reformasi hukum dan perundang-undangan, anti korupsi, dialog musyawarah mufakat, ekonomi dan bisnis menengah dan kecil, sektor publik, kesejahteraan rakyat, arus politik, organisasi dan lembaga swadaya masyarakat, keamanan rakyat, pertahanan negara, kesehatan dan mengatasi wabah penyakit, kebudayaan dan kearifan lokal, rakyat berpenghasilan rendah, ketenaga-kerjaan dan buruh migrant, lingkungan, sosial, rakyat miskin, sistim tata nilai (karakter bangsa), pendidikan, ketrampilan atau keahlian masyarakat dan lain sebagainya. Tidak ada area kegiatan manusia didunia ini terisolir, dan tidak tersentuh oleh kondisi dan kegiatan pihak lain. Sejak tahun 1970-an atmosfir globalisasi pemikiran telah mengejala kesegala penjuru dunia, pada gilirannya mempengaruhi prospek dan kemungkinan untuk perubahan global, termasuk mengepresikan, antara lain perubahan rezim yang semakin demokratis, melalui pemilihan umum yang kompetitif, bebas dan jujur. Kebebasan menyatakan pendapat atau evaluasi kritis dan berserikat yang akhirnya akan menghasilkan tata pelayanan tata pemerintahan diseluruh Indonesia semakin baik dan modern sesuai dengan pelayanan hubungan bermasyarakat secara global.
    Atmosfir globalisasi dan demokrasi, terutama dibelahan dunia ketiga, dipengaruhi berbagai faktor, namun faktor paling menonjol adalah peran serta dan keterlibatan institusi-institusi internasional dan ekonomi dunia (Inter-Governmental) dan negara-negara industri maju, institusi-institusi Internasional dimaksud antara lain Bank Dunia, Internasional Monetary Fund (IMF), Basle Central Banker Meeting Committee (Basle Committee), Badan – badan pelaksana United National (Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)), G7 (Negara Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika), G20, Masyarakat Eropa (ME), Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) dan World Trade Organization (WTO), AFTA dan lainnya, merupakan suatu badan yang lebih permanent dan komprehensif dibangun dengan dukungan Negara yang lebih maju. Secara umum, Negara-negara Industri maju mempunyai pengaruh paling besar atas institusi-institusi ekonomi dunia.
    Ada secarik pesan orang bijak yang bisa sebagai pemacu semangat untuk kita menghadapi perkembangan dunia seperti kenyataan diatas yaitu pesan pujangga adalah “ Wahai anakku, hindari kemiskinan dengan mengupayakan penghasilan yang halal. Tidak ada seorang pun akan menderita kemiskinan kecuali ditimpa 3 (tiga) perkara : 1. Kekurangan dalam Agamanya, 2. Kelemahan dalam Akal dan Semangatnya (Kehormatan Diri) dan 3. Kehilangan Maruah (Kewiraan (Ikhtiar = Usaha)), serta yang paling berpengaruh terhadap hubungan antar manusia adalah hilangnya penghormatan manusia terhadapnya. Atau hancurnya penghargaan negara lain terhadap negara Republik Indonesia.

    BalasHapus
  2. Secerca Harapan
    “ DESA HEBAT “

    Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Indonesia harus diterapkan dan dipegang teguhnya “Governance Reform dan Demokratisasi yang masih bertoleransi untuk adanya Musyawarah Mufakat “ sebagai ciri khas budaya bangsa dan suku-suku di Indonesia. Warisan luhur ini dapat dibangun secara berkelanjutan sehinga seluruh rakyat Indonesia merasa terwakili, yang dalam hal ini segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh nilai-nilai kebenaran, perdamaian dan saling memiliki serta rasa bermanfaat untuk tetap teguhnya tali persatuan dan kesatuan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta harmonisnya pergaulan dengan Bangsa dan Negara seluruh dunia.
    Demokratisasi bukanlah sekedar adanya perubahan seperti yang disebutkan diatas, melainkan juga menuntut Pembaharuan (Reformasi) pemerintahan mulai dari Pemerintahan Tingkat Pusat sampai Pemerintahan di Pedesaan Pedesaan. Pembaharuan Strategi, Teknik dan Tehnis Pembangunan Daerah dan Pembaharuan “ Civil Society “ (Warga Negara). Pembangunan menuntut pelaksanaan dan penegakan prinsip Good Governance (GG), antara lain Partisipasi, Transparansi, Akuntabilitas (Bertanggung Jawab), Pengawasan (Monitoring), Kesetaraan (Equity), Supremasi Hukum (Rule of Law), Orientasi, Konsesus, Cepat Tanggap (Responsiveness), Efektif dan Efesien.
    Program Pembangunan Indonesia sangatlah luas. Maka Kami memfokuskan pada Reformasi dan Pemberdayaan diarea terkecil masyarakat Indonesia yaitu Desa dan Masyarakatnya yang terdiri dari Potensi alam dan Potensi Manusianya. Yang mengharuskan pelaksanaan dan penegakan prinsip-prinsip Good Society Governance (GSG). Kegiatan pembangunan desa, misalnya harus berdasarkan kesepakatan semua pihak baik desa dan penduduknya sebagai obyek maupun unsur lainnya, misalnya pihak pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Umpamannya sedikit berteori, pembangunan dalam bentuk pemberdayaan potensi-potensi yang ada disetiap Desa harus berdasarkan “Kontrak” yang disepakati bersama, artinya adanya tuntutan pengembangan dan penguatan masyarakat sipil pedesaan (Village Civil Society). Selanjutnya, Desa yang sebelumnya berbentuk “ Shareholder Village Democracy “, kebijakan pembangunan yang hanya ditentukan oleh pemerintah pusat atau pun daerah, tidak bisa lagi seperti hal tersebut. Tetapi Desa bisa dibantu melalui Kader Pelopor Pemberdayaan Desa dari pusat yang terkoordinir langsung untuk itu, untuk Menilai Potensi yang ada di setiap Desa dan dianalisa bagaimana cara mengembangkannya.
    Masyarakat Desa sebagai komunitas terkecil harus ikut mulai dari perencanaan sampai pengawasan, dalam arti sudah sangat perlu situasi Indonesia seperti sekarang ini menuntut Rakyat Desa ikut dalam proses pembuatan perencanaan, mereka mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing sehinga mereka dapat mengusulkan/memberikan masukan yang merupakan pertimbangan pemerintah dapat mengambil keputusan kebijakan yang adil dalam naungan masyarakat makmur sejahtera, yang akhirnya penguatan rakyat pada akar rumput (grass root), artinya kedepan Masyarakat dan Desa tersebut dari ber “Comparative Advantage“ kearah “Competitive Advantange“. Cepat atau lambat sektor dan gaya tradisional yang tidak mampu mencapai competitive advantange akan tergeser secara alamiah. Dan masyarakat berpradaban yang dalam salah satu cirinya adalah terciptanya jaringan hubungan kerjasama (Relational Networks) yang tumbuh berkembang berdasarkan kesadaran bertanggung jawab bernegara dan peduli bangsa untuk pembangunan. Dan disinilah posisi Badan Nasional Pemberdayaan Potensi Desa Indonesia (BNP2DI) bergerak dan mengabdi, membangun Masyarakat dan Mengali Potensi setiap Desa di Indonesia untuk kesejahteraan dalam keadilan merata, sehinga menjadi Desa Hebat, Makmur Berdikari dalam arti terbangkitkannya potensi sendiri. Amin.

    BalasHapus
  3. Sekapur Sirih
    “ MENGAPA DESA PERLU KADER PELOPOR PEMBERDAYAAN POTENSI DESA “

    Pembangunan Nasional Indonesia adalah pembangunan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat Indonesia mencakup pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan Nasional pada dasarnya merupakan proses yang berkelanjutan, berkesinambungan dengan memanfaatkan seluruh dimensi aspek potensi kehidupan dan penghidupan manusia. Masyarakat Nusantara, Bangsa serta Negara Indonesia.
    Sejarah pertumbuhan dan perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia telah membuktikan bahwa suku-suku di Indonesia sejak zaman nenek moyangnya senantiasa menjunjung tinggi nilai dan hubungan bermasyarakat. Nilai sosial kemasyarakatan dan nilai kepemimpinan yang akhirnya menciptakan pelayanan yang baik selalu menjadi unsur utama yang harus dijunjung tinggi.
    Karena Negara Indonesia dibangun dengan kesepakatan antar suku bangsa yang beragam di Nusantara. Kebersamaan ini menuntut manajemen pengaturan negara secara adil, saling menghormati, daerah memiliki wewenang untuk mengatur otonominya dan siap memasuki kompetisi dan tuntutan global. Adanya tuntutan global mengindentifikasikan bahwa kedepan bangsa Indonesia harus mampu merancang strategi dan kebijakan pembangunan yang bertumpu pada peningkatan daya saing bangsa yang menghendaki adanya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan pengolahan potensi yang ada di masing-masing Desa.
    Hal ini penting kita formulasikan agar bangsa Indonesia dapat berdiri sejajar dengan bangsa – bangsa lain didunia, karena memiliki “ National Competitiveness “ yang dapat menjadi bekal dalam memasuki kompetisi masyarakat global.
    Dari latar belakang historis, problem kebangsaan senantiasa dapat teratasi manakala segenap komponen bangsa bersatu – padu serta memiliki tekad bulat mengatasi masalah-masalah yang muncul. Dan perlu dicatat, bahwa ketika muncul berbagai masalah dalam kehidupan bangsa kita, moral dan pengerak aktivitas perbaikan kehidupan masyarakat, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) / Organisasi Masyarakat (ORMAS), kaum terpelajar senantiasa tampil dibarisan terdepan dalam merespon setiap dinamika dan problem kebangsaan yang muncul.

    BalasHapus
  4. Berangkat dari pemikiran serta pandangan tersebut diatas, maka Badan Nasional Pemberdayaan Potensi Desa Indonesia (BNP2DI), yang dipimpin oleh Bapak Sultan Mhia Meranjat (Direktur Eksekutif Nusantara / Ketua Pimpinann Eksekutif Desa Nusantara). Bekerjasama dengan berbagai Organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal, Nasional maupun Internasional, Pemerintah Pusat dan Daerah secara bersatu padu membangun bangsa dan negara Indonesia secara profesional dan independen, baik yang tercatat maupun tidak tercatat di KESBANGPOL. Sebagai kilas balik sejarah terbentuknya BNP2DI, diawali dari berbagai gagasan teman-teman LSM dan Aktivis ORMAS. Dengan diselenggarakannya acara Konferensi Tingkat Tinggi I ORMAS / LSM se – Indonesia, yang dihadiri oleh 81 ORMAS, LSM, Yayasan dan Kelompok Masyarakat baik Nasional maupun Lokal yang berlangsung 2 (dua) hari dibulan Januari 2008, di daerah Lembah Hijau – Ciloto Puncak, Jawa Barat.
    Kemudian setelah teman-teman lain mendengar pengumuman hasil-hasil dari Konvensi tersebut, maka pada bulan-bulan berikutnya mulai banyak bergabung Organisasi lainnya, yang dikoordinasikan dan dikondisikan untuk perjuangan ditataran paling bawah yaitu masyarakat pedesaan. Dalam jangka waktu dua bulan, dibulan Maret 2008 telah terkumpul 96 ORMAS / LSM kemudian bulan-bulan berikutnya diisi dengan acara pengkaderan dan sosialisasi program, Dibulan April 2008 diadakan acara pertemuan yang lebih besar, sehinga diputuskan menamakan acara tersebut “ Kesepakatan Akbar I “ di Bandung, dengan jumlah peserta 162 ORMAS / LSM baik nasional maupun lokal, baik tercatat di Kesbangpol Mendagri ataupun tidak semua diakomodir untuk jadi peserta Temu Akbar.
    Di bulan Mei 2008 tepatnya tanggal 4 Mei 2008, diadakan pertemuan beberapa Organisasi Pendukung, sekitar 281 ORMAS / LSM untuk menciptakan Program Baru yang disebut : Program Pemberdayaan Potensi Desa (P3D), masih dipimpin oleh Bapak Sultan M Meranjat (Ketua). Dan diusulkan ke Lembaga-lembaga negara untuk digodok dan disahkannya nama Lembaga Baru tersebut menjadi Badan Nasional Pemberdayaan Potensi Desa Indonesia, yang disingkat BNP2DI, sebagai Badan tersendiri yang ditugaskan untuk membangun Potensi Desa seluruh Indonesia “Terintegrasi dalam Satu Bundel Program”, dengan Semboyan “Three Product One Village”. Ide tulus dan murni dari Kami sebagai Kader-kader ORMAS / LSM yang peduli terhadap Perkembangan Desa dan Masyarakatnya, Katanya masih terus digodok dan dimantapkan oleh Para Instansi Terkait / Kompeten. Akhirnya Tunggu menunggu tiada akhir dan tiada peduli terhadap desa, merupakan catatan buruk terhadap pemerintahan terdahulu.

    BalasHapus
  5. Sekarang Demokrasi semakin dewasa, pejuang - pejuang kebenaran mulai bermunculan, dengan dimenangkannya hati rakyat oleh Partai PDI Perjuangan, dan Ibu Megawati Soekarno Putri sangat tepat mengandeng Bapak Joko Widodo, dengan terbukti bangkitnya kekuatan rakyat yang selama ini terpendam. Kami pun tanpa diperintah langsung bangkit mengerahkan kekuatan yang telah Kami rintis, untuk mendukung PDI Perjuangan (Ibu Megawati Soekarno Putri) dan Bapak Joko Widodo.
    Niat Kami untuk berjuang melihat keadaan yang masih belum maksimal terberdayakan, karena melihat berbagai keprihatinan yang harus cepat diatasi, keadaan ini hampir merata diseluruh Indonesia, Desa-desa Indonesia belum mampu berdiri diatas kemampuan sendiri. Disinilah peran BNP2DI akan bekerja baik atas nama pemerintah ( Jika Usulan Pembentukan Badan Nasional disetujui Bapak Presiden RI, Bapak Joko Widodo ), atau Jika tidak pun BNP2DI tetap akan bekerja dan akan tetap membantu Pemerintah dalam Membangkitkan Potensi Desa dan Masyarakatnya melalui Kader-kader Desa yang terdidik dan mempunyai spesialisasi tertentu sehinga akhirnya menjadi Desa Hebat.
    BNP2DI membantu pemerintah RI, Lembaga Donor dan masyarakat Indonesia dipedesaan - pedesaan dalam Mengkampanyekan, Meneliti, Memberikan Penerangan Awal, Mendidik dan Melatih, Membentuk Kader dari Tingkat Pusat sampai Tingkat Desa (Kader Patriot Desa, Kader Perwira Propinsi, Kader Perwira Kabupaten / Kota, Kader Perwira Kecamatan dan Kader Perwira Desa), Tugas Kerja Langsung (khusus) akan dikerjakan oleh Kader Pelopor Desa, dan Kader Pelaksana Desa untuk Menilai, Menyalurkan Dana, Mengembangkan, Memproduksi, Mengawasi dan Membela berbagai Potensi Desa sehinga setiap desa mempunyai Produk Unggulan yang bisa menghidupi masyarakat desanya, bahkan hasil produksinya dapat dinikmati orang lain atau diekspor ke Negara-negara yang membutuhkan potensinya.
    Salah satu konsen akhir dari BNP2DI adalah bagaimana membangkitkan keadaan lebih baik, kelayakan hidup meningkat, sumber potensi alam diberdayakan dan manusianya semakin bermanfaat bagi manusia lainnya. Kerja swadaya ini, harus juga didukung oleh kebijakan pemerintah daerah yang sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Untuk itu keberhasilan program ini, berhasil atau tidak tergantung juga dari kemauan Para Elit Pimpinan Negara.
    Dan POS PEMBERDAYAAN POTENSI DESA sebagai Jaringan Pengembangan Kader Desa dan Jaringan Pemberdayaan Potensi Alam Desa, sebagai ujung tombak selalu siap bergerak memberdayakan potensi desa, tanpa pamrih dan kepentingan lainnya, Demi Nusantara Sejahtera, Adil dan Makmur, menjadi Indonesia Hebat.

    BalasHapus
  6. Bahwa kondisi Indonesia pada saat ini masih belum lepas dari krisis multi dimensi akibat pengaruh perubahan global, ditambah lagi dengan perubahan iklim dunia yang menghasilkan perubahan alam yang sangat ekstrim, menjadikan niat baik ini mendapatkan tantangan yang cukup menguras energi, apa lagi untuk menghadapi sistem kehidupan sosial masyarakat global saat ini, menjadi perhatian publik yang konsen terhadap perubahan ini.
    Dilihat dari sudut pandang berbeda, melalui identifikasi, analisa dan penerbitan kebijakan yang berbeda, sering kali menyumbang kontribusi pemecahan masalah kehidupan sosial kemasyarakatan menjadi tidak fokus dan tidak efesien. Perlu pemahaman dan sosialisasi yang sama antara penyelengara Negara, Aktifis Swadaya Kemasyarakatan dan Rakyat dalam melihat esensi.permasalahan kehidupan sosial rakyat secara profesional dan komprehensif, sehinga dapat menciptakan sinergi positif terhadap Policy (Makro) dan Strategy (Mikro) pengaturan tatanan masyarakat.
    Kondisi Indonesia secara umum masih terus berjuang keluar dari krisis multidimensi global ini berpacu dengan waktu, membuat prioritas dan kebijakan serta strategi pengembangan kehidupan sosial masyarakat harus segera dilaksanakan sesuai dengan “Conceptual Framework“ untuk pemecahan masalah. Terutama untuk lingkungan masyarakat desa kita harus menguranggi dampak dari “Free Market“, dalam kehidupan sosial masyarakat. Kita harus melakukan Aksestabilitas dan unifikasi terhadap sistim kehidupan sosial masyarakat Indonesia dan global. Dengan dicirikan antaranya beroreintasi kepada pasar (Market Mechanism), Problem Solving & Customer Satifications, Standarisasi & Quality Control sistim kehidupan sosial masyarakat (Life Global Standardize).

    BalasHapus
  7. Layar Telah Terkembang
    “ PRINSIP PEMBANGUNAN & PEMBERDAYAAN
    POTENSI DESA INDONESIA “

    Bahwa dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa pejuang pembaharuan dapat mengambil peranan dalam menata kehidupan dan penghidupan rakyat. Dampak dari hasil perubahan Sistim Politik di Indonesia dapat menimbulkan riak-riak dan bias yang membuat eforia kebebasan diluar dari nilai kebenaran dari hubungan antar warga negara dan warga negara dengan penyelenggara negara. Sehinga dapat menimbulkan ancaman ketidakstabilan perjalanan kehidupan suatu bangsa. Kehidupan yang benar adalah seluruh warga Negara berpikir akan arti investasi secara luas dan melalui proses (Invesment & Suistainable), bervisi universal & jauh kedepan (Value Growth Vision). Ada keuntungan yang bisa diambil akibat pengaruh global yang penuh persaingan (Perfecompetition) tersebut yaitu dengan melakukan Adjustment terhadap sistim kehidupan sosial masyarakat dan semangat rakyat yang sudah menjadi ciri khas budaya Indonesia dan citra global. Kita tinggal melakukan Benchmarking terhadap sistim dan institusi yang ada. Inilah yang kita sering dengungkan sebagai paradigma baru sistim kehidupan sosial yang berciri khas ke-Indonesian.
    Proses sosialisasi informasi yang harus lebih transparan dan intensif dalam kampanye sosialisasi kepada rakyat, yang kalau tidak dijalankan, kesannya kebijakan dan strategi pemerintah yang sudah baik tersebut, dimata masyarakat bersifat Add-hoc semata dan tidak berkonsep, akibat Miscomunication. Arti lainnya adalah kita harus Business Environment, Dalam pengkajian yang dalam terhadap esensi kehidupan, sehinga dapat memecahkan masalah dalam kontribusi problem solving yang tepat. Kita berjuang mengangkat kembali lunturnya karakter originalitas nilai inti budaya Indonesia (Mengalih Potensi Revolusi Mental) untuk membangun kembali kasih saying, hubungan antar warga negara. Sehinga potensi Indonesia yang kaya akan budaya, adat istiadat dan alam nan lengkap dapat diberdayakan untuk menjadi bangsa yang kembali bangga dan percaya diri, agresif, cerdas, sejahtera, adil dan makmur serta aman sentosa dibawah naungan pemimpin yang kharismatik seperti Bung Karno, Pemimpin yang mengemong sehinga rakyat bisa bersatu seperti Selalu ditunjukan oleh Ibu Megawati Soekarno Putri, dan Bapak Pemersatu Bangsa, Presiden Joko Widodo.
    Untuk mengemban amanah rakyat keseluruhan. Sebagai Dharma Bhakti organisasi masyarakat Indonesia dan prinsip Dasar Berbangsa dan Bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Badan Nasional Pemberdayaan Potensi Desa Indonesia (BNP2DI), memantapkan diri membangun masyarakat dan potensi terkecil dari komunitas bangsa yaitu Rakyat dan Alam Desa Indonesia. Melalui Program Pemberdayaan Potensi Desa (P3D), Semoga perencanaan dan usaha ini, dapat didukung oleh berbagai pihak. Prinsip kita riak gelombang dilautan akan menghasilkan debur ombak di pantai, artinya hal yang kita rencanakan dengan cita-cita yang tulus, luas dan bersih akan merubah apapun yang ada disekitar dalam cakupan luas dengan efek pengaruh yang sangat besar. Melalui Pos Pemberdayaan Potensi Desa, akan membangun kecerdasan generasi muda, dipelosok-pelosok negeri Indonesia. Kader-kader Pemberdayaan Potensi Desa sebagai generasi penerus bangsa dimasa depan yang lebih cemerlang dalam Inspirasi Kejayaan Nusantara Masa Lalu menuju Kejayaan Indonesia Masa Depan. Akhirnya kita bersama-sama seluruh komponen bangsa siap mengemban amanat pendiri Negara Indonesia untuk selalu menopang tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.











    BalasHapus